Selasa, 30 Maret 2010

SELAMATKAN BUMI KITA ( sekali lagi : Pemanasan Global )

Menjelang memasuki bulan Juli, dimana seharusnya di wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau,ternyata banyak daerah yang diterjang banjir,bahkan di Jakarta, akibat hujan sehari semalam sebagian wilayah di Jabodetabek terendam air. Gelombang air laut besar terjadi dihampir semua perairan Nusantara,yang mengakibatkan para nelayan takut untuk melaut. Musim yang tidak menentu,cuaca yang berubah-ubah membuat para petani semakin terpuruk.

Fenomena “salah musim” juga terjadi dihampir semua wilayah di Asia,Eropa dan Amerika.

Didaratan Eropa,musim semi tahun ini dirasakan aneh oleh sebagian besar masyarakat. Bahkan terjadi perbedaan suhu yang teramat ekstrim antara Eropa dibagian Selatan dengan Eropa disebelah Utara.

Turki,Romania, Bulgaria,Yunani yang ada dikawasan Eropa bagian selatan mengalami musim panas dan kering yang teramat tinggi. Suhu udara di wilayah tersebut mencapai 40 – 45 derajat Celcius dan sudah meminta korban jiwa. Kebakaran hutan juga melanda wilayah tersebut.

Sementara kondisi sebaliknya terjadi di Inggris, di Eropa Utara sebagian wilayahnya diterjang banjir akibat curah hujan yang tinggi disertai badai.

Demikian juga yang terjadi di Pakistan, China di Asia dan Negara bagian Texas USA. Akibat curah hujan yang tinggi,bahkan diperkirakan volume air hujan yang turun dalam hitungan jam setara dengan hujan sebulan, “menenggelamkan” sebagian wilayahnya. Korbanpun berjatuhan,bahkan dikabarkan di Pakistan dan China korban jiwa mencapai ratusan orang.

Perubahan cuaca yang ekstrim tersebut merupakan salah satu akibat dari meningkatnya suhu Bumi .

Pemanasan Global memicu goyahnya keseimbangan alam,dan itu mengancam kelangsungan kehidupan manusia. Cepat atau lambat ancaman itu akan semakin nyata dan bahkan semakin dahsyat.

Dalam skala makro, tanggungjawab ada pada pemimpin2 Dunia , khususnya Negara2 Besar & Negara2 Industri, yang mempunyai otoritas untuk mengendalikan kegiatan2 Ekonominya. Memang merekalah kontributor terbesar, 70 – 80% emisi gas buang dihasilkan oleh aktifitas ekonomi mereka. Namun hal itu bukan berarti lantas negara2 berkembang lepas tanggung jawab. Karena 20 – 30% CO2 dihasilkan oleh Negara2 Berkembang , termasuk Indonesia. Bahkan kerusakan hutan di Indonesia yang menduduki peringkat pertama didunia, memberikan andil yg cukup besar atas rusaknya lapisan ozon di atmosfir Bumi ini.

Dalam skala mikro,adalah tanggungjawab kita semua tanpa kecuali, siapapun kita. Banyak yang bisa kita lakukan untuk memberi kontribusi dalam mengurangi meningkatnya suhu bumi tercinta ini.

Pertama-tama yang harus kita lakukan adalah membangun kesadaran dan pengertian dalam diri kita masing2,bahwa kelestarian dan keseimbangan alam yang rusak/terganggu akan mengakibatkan terancamnya kehidupan manusia. Kita merupakan elemen yang tak terpisahkan atas sebuah kesatuan Jagad Raya.

Kesadaran tersebut kita ujudkan dalam perilaku sehari-hari baik sebagai individu maupun masyarakat lingkungan . Beberapa contoh kecil yang bisa kita lakukan antara lain, hemat energi. Matikan listrik kalau memang tidak penting/perlu, kurangi aktifitas yang tidak penting kendaraan bermotor . Pakailah air seperlunya saja. Hijaukan lingkungan kita,dengan menanam apa saja ditanah yg sela disekitar kita. Stop penebangan liar baik skala kecil ataupun besar.

Percayalah sekecil apapun peran dan andil yang kita berikan ,akan sangat besar artinya bagi usaha menyelamatkan Bumi kita tercinta.

Save our earth’s.

Indonesia, 28 Juni 2007

Tidak ada komentar: